Thursday, December 20, 2018

Tari Remo Trisnawati khas Situbondo

Asal-usul Tarian Daerah Di Indonesia
“Tari Remo Trisnawati”


Tari Remo Trisnawati merupakan tarian khas daerah Situbondo, yang biasa di tampilkan sebagai tarian pembukaan. Tarian ini menceritakan tentang seorang wanita yang mandiri, mempunyai karakter yang tegas namun tetap lembut. Ragam geraknya yang indah, lincah dan dinamis merupakan perpaduan dari ragam gerak tari daerah Madura, Banyuwangi dan Situbondo.


Pencipta Tari Remo Trisnawati adalah Trisnawati, yang lahir di Banyuwangi 4 Maret 1964. Trisnawati lahir dari keluarga seniman. Bu Prapti, ibu dari Trisnawati adalah seorang pemain sandiwara keliling. Masa kecil Trisnawati yang dilalui di tengah komunitas kesenian itulah yang melahirkan obsesinya untuk menjadi seorang penari. Saat ini, Trisnawati tinggal di Panji, Situbondo. Sebagai penari Remo dan Gandrung, dia juga pesinden Banyuwangi-an,Madura-an juga pemain gendang. Meski terbukti Trisnawati tidak lulus SD, namun dia memiliki konsep yang bagus dan liar biasa dalam kesenian, bahkan memiliki komitmen yang baik dan disiplin.


Istilah Remo Trisnawati muncul pada tahun 1981, saat Trisnawati lomba tari Remo di Surabaya. Remo Trisnawati digunakan sebagai bahan kajian beberapa mahasiswa seni tari, sebagai materi pengajaran di beberapa sanggar tari, bahkan pernah ditampilkan di istana negara sampai keluar negeri. Selama ini, Trisnawati sebagai pencipta tarian khas Situbondo, belum mendapat reward apapun dari pemerintah Kabupaten Situbondo, hanya diberi janji-janji saja.


Keterkaitan antara pementasan ludruk dan tari Remo adalah dari dulu tari Remo memang bagian dari sebuah pementasan Ludruk, yaitu sebagai pembuka. Berangkat sebagai tari pembuka (pancak), untuk pembukaan Ludruk, tari tersebut biasanya berdurasi 15 menit (acara besar) atau 10 menit (acara biasa). Pengiring tarian tergantung dari fee setiap acara, jika menggunakan pengiring langsung atau live, sedangkan jika sedikit hanya menggunakan iringan dengan kaset.


Tari Remo Trisnawati merupakan tarian khusus putri, yang ditarikan semuanya oleh perempuan. Syarat-syarat menjadi penari tari Remo Trisnawati adalah harus ada kemauan, tidak ada unsur paksaan, remaja, dan tentu saja perempuan. Jumlah penarinya 1,2,4,6,8 tetapi lebih bagus jika ditarikan banyak orang. Latian untuk menarikan, tarian ini adalah 3 bulan. Event pementasan biasanya adalah pensi sekolah, hajatan orang-orang, dan acara-acara Kabupaten, maupun provinsi. Tidak ada ritual khusus sebelum menarikan tari Remo Trisnawati ini, hanya berdoa saja. Perlengkapan yang terpenting disiapkan sebelum pementasan adalah pakaian ( kemben, jarik, selendang, mahkota, dan lain-lain) dan juga pengiringnya.


Jadi mari kita lestarikan budaya tari Remo Trisnawati ini. Agar tidak diambil oleh negara lain

No comments:

Post a Comment